Jenis Yadnya


Jenis-Jenis Yadnya

Halo selamat pagi. Apa kabar semua? Masih semangat belajar?

Ayo kita ulang kembali materi minggu lalu. Kita sudah belajar tentang tingkatan yadnya. Secara kuantitas yadnya terbagi menjadi 3 yaitu Nista, Madya dan Utama. Yang membedakan tingkatan ini hanya jumlah dan kelengkapan upakara. Nistaning yadnya artinya mengambil upakara intinya saja dikarenakan kemampuan yang melakukan yadnya hanya sampai di tingkat itu. Yadnya ini bersifat fleksibel, tidak memaksa umatnya untuk melakukan yadnya yang melampui kemampuan umatnya.

Secara kualitas yadnya juga dibagi menjadi tiga yaitu Satwika Yadnya, Rajasika Yadnya dan Tamasika Yadnya. Yadnya hendaknya bersifat satwika artinya didasari ketulusan. 

Nah, demikian ringkasan materi sebelumnya. Untuk pertemuan kali ini kita akan belajar "Jenis-Jenis Yadnya"

Ayo persiapkan diri biar belajarnya lebih bermakna. Mari kita awali dengan doa: Om Narayana, Om Saraswati Jaya

Jenis-Jenis Yadnya

Jenis-jenis yadnya sering kita menyebutnya dengan Panca Yadnya. Pasti sudah sangat akrab di telinga kalian. Di SMP kalian sudah mempelajarinya. Jadi jenis-jenis yadnya itu dibagi menjadi 5 atau Panca Yadnya. Panca Yadnya yang kita kenal itu bersumber pada kitab Agastya Parwa.

Sebelum itu kita perlu mengenal 7 syarat yadnya supaya dikatakan bersifat satwika. 7 syarat itu adalah...

a. Sastra

b. Sradha

c. Lascarya

d. Daksina

e. Mantra dan Gita

f. Anasewa

g. Nasmita


Sastra artinya yadnya itu harus sesuai dengan petunjuk sastra atau kitab suci Weda

Sradha artinya yadnya dilakukan dengan penuh keyakinan

Lascarya artinya yadnya dilakukan dengan tulus ikhlas

Daksina artinya yadnya dilakukan dengan sarana dan ada pemberian kepada orang suci yang memimpin upacara

Mantra dan Gita artinya yadnya dilakukan dengan diiringi puja mantra dan panca gita

Anasewa artinya ada jamuan makan untuk tamu undangan

Nasmita artinya yadnya dilakukan tanpa unsur pamer kekayaan atau kemewahan

Ketika upacara piodalan misalnya kita pasti menemukan adanya 7 syarat ini. Adanya Panca Gita atau 5 suara yang menandakan upacara yadnya. Ada yang bisa menyebutkan?

Ya, Panca Gita terdiri dari suara Kulkul, gong, genta, kidung dan puja mantra.

Panca Yadnya terdiri dari 5 jenis yadnya untuk membayar Tri Rna atau tiga hutang yang dimiliki manusia. Dewa Rna bisa dibayar dengan Dewa Yadnya dan Bhuta Yadnya. Pitra Rna bisa dibayar dengan Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya. Rsi Rna dibayar dengan Rsi Yadnya. Adapun penjelasan masing-masing Panca YAdnya yaitu sebagai berikut:

1. Dewa Yadnya adalah yadnya yang ditujukan kepada Tuhan, untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala karunia dan anugerahnya.

Contoh pelaksanaan: melaksanakan upacara piodalan, merayakan hari suci, sembahyang, tri sandhya, bersyukur, mempelajari kitab suci, menjalankan dharma

2. Pitra Yadnya adalah yadnya yang ditujukan kepada orang tua dan leluhur. Orang tua sangat besar jasanya kepada kita sehingga kita harus membalasnya. Jika belum bisa membantunya secara materi mungkin dengan cara membantu pekerjaannya atau jika belum bisa cukup tidak membebaninya.

Contoh pelaksanaan Pitra Yadnya: Upacara ngaben, mematuhi nasehatnya, membantu orang tua, merawatnya ketika sakit, tidak melupakannya walau kita sudah berkeluarga, rajin nangkil ke pura kawitan

3. Rsi Yadnya adalah yadnya yang ditujukan kepada guru dan rsi atau orang suci. Rsi sangat besar jasanya terutama karena beliau menerima dan menyebarkan ajaran Weda

Contoh pelaksanaan: Dwijati, pemberian daksina, hormat kepada rsi dan guru, mematuhi nasehatnya, rajin belajar, merayakan hari guru nasional, selalu ingat jasa guru mulai dari TK, SD, SMP dst

4. Manusa Yadnya adalah yadnya yang kita tujukan kepada sesama manusia. Mengingat kita adalah makhluk sosial. Kita harus saling membantu untuk menciptakan kedamaian

Contoh pelaksanaan: Upacara dari dalam kandungan, baru lahir, tutug kambuhan, telu bulan, otonan, menikah, melukat, menjaga kebersihan diri, menolong orang dsb

5. Bhuta Yadnya adalah yadnya yang ditujukan kepada lingkungan, tumbuhan, hewan dan bhuta kala

Contoh pelaksanaan: mecaru, tawur, menjaga lingkungan, tidak menebang pohon sembarangan, membuang sampah pada tempatnya

Sebenarnya masih banyak lagi contoh penerapan Panca Yadnya yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari yang sederhana dan tidak memerlukan banyak tenaga. Misalnya tersenyum kepada orang di sekitar kita. 

Demikian materi kita kali ini. Tetap belajar. Tetap jaga kesehatan. Semangat


Postingan Populer