CERITAKU, SEBUAH PEMIKIRAN TENTANG HOLIDAY
CERITAKU, SEBUAH
PEMIKIRAN TENTANG HOLIDAY
Aku
bangun dengan semangat bergelora, jiwa filsafatku berkecamuk. Ku ambil kopi
lalu, kumainkan music yang sering aku nyanyikan. Salah lirik. Sruuup aku hisap
kopi (hisap?), tak lupa lalu kubunyikan suara ah. Sebagai penyempurna hari. Pagi
ku cerah. Ku bangun kesiangan. Ku gendong, gendong apa. Gak ada-gak ada.
(bicara sendisri).
Hari
ini libur. Sekolahku sudah lima hari kerja. Woi semangat banget. Hari libur
adalah hari dimana kamu tidak risau harus bangun pagi. Hari libur adalah
holiday dalam Bahasa Inggris. Entar dulu kenapa namanya HOLIDAY? Pikiran
filsfatku muncul lagi. Emang kalau udah tua kyk gini, bengong dikit jadi
filsuf.
Jawabannya:
Holiday ya artinya libur, gak kerja. Kalau Coliday, nah lo laen ini. Bukan
begitu. Masak Coli day hari bercoli dong? (gak usah dipanjangin Bambang)
*ngomong sendiri lagi*
Holi
itu dari kata Holy. Artinya suci, bersih. Holiday menurut Dadang Nurjaman
artinya hari suci, hari yang sakral untuk itu. Saklar yang untuk nylain lampu
kan? Itu saklar.
Kenapa
dibilang saklar eh SAKRAL? Begini penjelasan menurut Dadang Nurjaman. Karena di hari itu
kita punya keleluasan atau waktu senggang untuk jauh dari rutinitas pekerjaan.
Kita jadi ada momen buat diri sendiri. Ngbrol dengan diri sendiri. Ya, macam
ini lah. Nulis blog, yang gak ada yang baca.
Yang
jarang ngebersihin diri, jadi punya waktu buat bersihin diri. Aku tadi abis
motong kuku, motong bulu hidung, motong kumis, motong rambut yang lainnya yang
menjuntai. Bulu itu sih yang paling ganggu banget. Apa? Bulu hidung. Aku perlu
ngezoom pakai cermin ajaibku. Kelihatanlah bulu hidungku. Bersorak sorai dia.
Kalau aku ngembus nafas dia macam sporter bola. Menjulur seenaknya. Aku potong
kau. Kapan terakhir aku potong bulu hidung ya? Lama banget.
Makanya
ini kegunaan holiday. Lu punya waktu buat beresin dirilu sendiri. Jangan
kerjaan aja lu beresin. Beresin noh, daki kekotoran bathin. Biar lebih sedap dipandang
mata.
Jujurly,
teman gue. Sudah enek banget lihat wajah gue. Besoknya gitu lagi, gitu lagi.
Makanya bersyukur ada 5 hari kerja. Minimal mereka ada jeda untuk mereharkan
diri melihat diriku ini. Sehinakah itu diriku.
Mikir,
makanya pake filsafat biar hidup lo ada maknanya. Cukup sih holiday itu spt
yang dibilang Dadang Nurjaman adalah hari me time. Lu bisa bangun tidur, ku
terus mandi, dan tidak lupa membersihkan tempat tidur. Itu wajib hukumnya. Semua
dimulai dari membersihkan diri sendiri dulu. Ngaca. Tanyain kacanya. Siapa yang
paling jelek di dunia ini? Kacanya pasti jawab. Kamulah. Astaga bayangan gue
bisa bicara. Halusinasi.
Tahu
kekurangan baru step awal, selanjutnya lu bangun perubahan. Mulai dari hal
kecil. Kayak motong bulu hidung tadi. Kecil tadi dampaknya besar. Minimal
ketika lu ngomong empat mata, pikiran mereka tidak terdistraksi karena goyangan
bulu hidung lu.
Setelah
itu bersihkan tempat tidur. Bagikan hal baik, mulai dari yang terdekat. Beri
senyuman. Ingat kata kitab suci. Sebaik-baiknya orang adalah mereka yang
bermanfaat bagi orang lain. Tapi ingat selalu IKHLAS.
Kok
jadi serius begini sih, haa efek Holiday.