Cerita Masa SMK (Salah Naik Jurusan)

 

Ketika jamannya aku STM, band RIP sedang populer dg lagunya yang berjudul "Salah Naik Jurusan". Aku kebetulan mendengarnya dalam perjalanan angkot Gianyar menuju Ubung. Angkot yang ada fasilitas radionya bagiku adalah angkot kelas 1. Hari masih subuh adalah saat manusia merasakan kebaperan tingkat dewa. Aku sensi dengan lagu RIP terutama karena judulnya "Salah naik jurusan" bagian reff-nya berputar-putar menggema di kepalaku.

Bagi yang penasaran dengan lagunya boleh kalian putar youtube atau aku ceritain dikit. Lagu ini berkisah tentang orang  naik angkot di Jakarta. Siang, sumpek dan berdesak-desakan membuat penumpang tidak nyaman. Dalam keluhannya itu dia melihat mobil yang melintas di sampingnya. Dia pun berkhayal jadi orang kaya spt dalam mobil tersebut. Saking lama berkhayal si penumpang ini lupa kalo dia salah naik jurusan. Endingnya si penumpang ini kebingungan dia tidak tahu berada dimana.

Aku tergelitik dengan ending lagunya. Walaupun lucu tapi tetap menyentil. Salah jurusan, Tidakkah aku Salah Jurusan? Pertanyaan itu menggangguku. Aku meninggalkan rumah untuk bersekolah di Ubung, di STM. Aku ingat ayahku yang kesusahan ngumpulin uang untuk nyekolahin, aku juga takut kalau sekolahnya tidak cocok denganku. Bayangin itu semakin bikin aku sedih. Perjalanan Gianyar - Ubung menjadi perjalanan yang sedih.

Aku terdampar di STM. Sekolah yang sangat kontras dengan kepribadianku. Parahnya lagi ayahku cuma sanggup membayar uang pangkal dan biaya kost, setelahnya aku harus urus sendiri. Kata terdampar tadi sangat tepat untukku. Aku seperti tentara di hutan pedalaman, aku harus survive dengan apapun caranya.

Tempat survival itu namanya STM namanya diganti SMK. Pas jamanku menteri pendidikan sedang gencarnya mengarahkan siswa bersekolah di SMK. Aku ingat jargonnya, SMK Bisa! Jargon itu populer di jamanku. Orang-orang lebih mengenal STM Ubung, sekolah teknik mesin. Kepanjangan STM yang benar tu sekolah teknologi menengah. Sudahlah, aku pikir orang takkan peduli itu, mereka hanya tahu STM adalah sekolah favorit. SMK tertua di Denpasar yang menjadi tempat belajar bagi siswa dari berbagai kabupaten di Bali bahkan dari luar Bali. Aku harus bangga itu hehe.

Sebagai sekolah teknik tentu yang mendominasi populasi adalah kaum batangan, alias cowok. Mereka adalah kumpulan manusia yang benci teori, tidak suka belajar, lebih suka praktek.  Aku ketemu orang-orang yang hobinya otomotif, obrolannya seputar otak-atik motor. Beberapa memiliki karakter di luar bayanganku, ternyata ada yang sepadan denganku. Dari karakter sampai kondisi ekonomi, sesama perantauan. Kita terbiasa untuk saling bantu, lama-lama jadi kayak saudara. Jadi bener kata pepatah sahabat sejati bisa kamu temukan di sekolah.

Sepakbola menyatukan kami. Untuk sekedar nyari hiburan kita bermain bola, sekolah punya gelanggang multifungsi. Kita menyebutnya Liga Pese Mania. Kalau main siap-siap kakinya bubul hehe. No skill, just speed and power itu filosofi kami. Kalau bukan main bola kami suka ngobrolin sepak bola, kita punya jagoan masing-masing. Jagoanku LIverpool banyak yang ngebully tapi aku mantap dengan pilihanku. Teman merubah segalanya, banyak hal yang ingin aku ceritakan tentang mereka. Ohya, karena teman-teman aku mulai bisa melupakan lagunya RIP tadi, salah naik jurusan.

Postingan Populer