DONGENG RARE ANGON
Rare Angon duduk di bawah rindangnya pohon,
tangannya memegang sebatang ranting, tak jauh dari tempatnya beberapa sapi yang
dia gembalakan makan dengan lahapnya. Beberapa burung ikut menghampiri. Angin
bertiup sepoi-sepoi Rare Angon menikmati suasana yang damai sembari
tangannya menggores tanah lapang. Tiba-tiba bayangan wanita muncul di benaknya,
bayangan itu menggiring tangan Rare Angon menggambar sembari menunggu sore
datang.
Rare angon seorang pengembala sapi,
sedari kecil sudah sebatang kara. Dia hidup dari hasil mengembalakan sapi milik
salah satu warga desa. Dia bekerja sangat ulet dan bertanggung jawab, banyak
yang senang dengan pekerjaan Rare Angon. Sapi-sapi yang dipelihara Rare Angon
sehat dan gemuk karena dia sangat perhatian dengan sapi-sapi itu. Pagi-pagi
maka sapi itu diantarkan ke padang rumput yang hijau. Sembari menunggu Rare
Angon memanfaatkan waktunya belajar, dia memanfaatkan apa yang ada di
sekitarnya sebagai objek belajar. Selama ini dia belajar sendiri tapi itu tidak
mengurangi kemampuannya. Rare angon senang menggambar, walau tidak punya alat
gambar. Dia menggunakan ranting pohon untuk menggambar, maka tanah yang lapang
dia jadikan buku gambar. Dia suka menggambar sapi-sapinya yang sedang makan.
"Wah, gambarku bagus juga. aku baru sekali
menggambar wanita. Sebelumnya aku suka menggambar sapi-sapiku. Aku memberinya
siapa ya?"
Rare angon berbicara sendiri sambil menikmati
gambarnya. Ia memberi nama gambarnya itu Ni Lubang Kuri. Wanita yang pantas
memilki nama Lubang kuri
"Kasihan juga menghapus Ni Lubang Kuri, aku
biarkan saja. Aku harus meninggalkannya sendiri, aku harus mengantar sapi-sapi
ini ke kandangnya"
Rare Angon meniup serulingnya sembari mengantar
sapi-sapi menuju kandangnya, yang jaraknya lumayan jauh
Kemudian itu datanglah seorang raja yang
kebetulan melintas di tempat dimana rare angon menggambar. Dan dilihatnya
gambar wanita cantik di tanah. Kemudian memanggil salah satu prajuritnya
"hai, prajurit coba kamu lihat gambar
wanita ini. aku sangat tertarik dengan kecantikannya. Siapa wanita cantik
ini?"
"Ampun paduka, wanita ini sangat cantik
paduka. Sangat pantas bersanding dengan paduka, hanya saja hamba sendiri tidak
tahu dengan wanita ini"
"baik untuk itu saya perintahkan kamu untuk
mencari wanita ini"
Maka berangkatlah prajurit mencari tahu
keberadaan wanita yang di gambar itu. Mereka menuju desa setempat mencari tahu.
Akhirnya mereka mengetahui orang yang sering berada disana. Yaitu Rare Angon.
Dan diperintahkan Rare Angon menghadap raja, dan rare angon pun menuju ke
kerajaan menghadap paduka Raja
"wahai kau rare angon, apakah kamu tahu
keberadaan wanita yang ada dalam gambar itu?"
"Maaf paduka wanita yang di gamabar itu
namanya Ni Lubang Kuri dan,"
Sebelum menyelasaikan kalimatnya Paduka sudah
bertanya..
"baiklah kamu saya perintahkan untuk
membawa wanita itu kesini. Mau aku jadikan permaisuriku. Kamu tahu kan
akibatnya jika menolak permintaanku ini?"
Rare Angon pun ketakutan, suaranya gemetar
"Ampun paduka, ampun wanita yang bernama Lubang Kuri ini hanya muncul
dalam imajinasiku. Saya pun ingin membawanya kepada paduka tapi bagaimana bisa
saya mencari imajinasi saya sendiri"
Paduka raja berdiri "Saya tidak mau tahu,
kamu saya perinthkan untuk mencari Ni Lubang Kuri dimana pun berada. Jika tidak
itu sama artinya dengan melawan raja, kamu tahu akibatnya melawan raja? pasti
mati"
Rare Angon pulang membawa permaslahannya
kemudian tertidur dalam tidur dia mendengar suara kakek. Dia mimpi didatangi
kakek tua. "Nak jika kau ingin mencari Lubang Kuri pergilah ke arah timur
laut.
Rare Angon terbangun dalam mimpinya, dia masih
ingat dengan mimpinya. Mau tidak mau dia harus mempercayai mimpinya karena
tidak salahnya mencoba. Daripada dia mati tanpa usaha
Akhirnya Rare Angon berangkat menuju timur laut
mencari lubang kuri. Perjalanan ke sana adalaha perjalanan panjang yang
melelahkan melewati sungai dan hutan-hutan. Tapi Rare Angon masih belum
menyerah untuk mencari. Suatu hari sampailah ia pada sebuah pondok, senang hati
rare angon karena menemukan orang yang bisa diajak bicara. Pemilik itu namanya
Ki Dukuh,
"Maaf Ki Dukuh hamba ke sini karena ingin
mencari Ni Lubang Kuri, sudikah kakek memberi tahunya?"
"Kebetulan kakek tahu, untuk pergi kesana
banyak sekali rintangan. Kamu harus diam dulu disini beberapa saat bersama
anakku. Nanti saya ajarkan cara memakai mustika"
"Sangat senang hati saya mendengar
perkataan kakek. kalau boleh saya tahu apa rintangan disana?"
" Anakku untuk mendapatkan Lubang Kuri kamu
harus menaiki bukit dan disana banyak sekali penjagaannya ada harimau, ular,
dan 2 orang raksasa. Bisa saja kamu harus kehilangan nyawa"
" Baik kek saya akan menempuhnya karena
jika tidak Raja saya juga akan membunuh saya. Saya akan belajar disini supaya
menjadi lebih kuat"
Rare Angon belajar dengan tekun di pondok Ki
Dukuh. Lama kelamaan kakek pun terkesan dengan sikap Rare Angon dia pun
berkenan menikahkan anaknya dengan Rare Angon
Berselang lama tibalah saat Rare Angon akan
pergi mencari Ni Lubang Kuri. Sebelum pergi Ki Dukuh memberikannya mustika yang
melindungi rare angon saat tertimpa bahaya.
"Pakailah mustika ini dengan kebijaksanaan
karena masing-masing mustika memiliki kegunaannya sendiri-sendiri. Mustika
Kantuk bisa membuat siapapun yang terkena mustika ini tertidur. Mustika banjir
bisa memunculkan banjir besar. Mustika bambu untuk memunculkan bambu. Mustika
jiwa untuk mengambil jiwa"
Pergilah Rare Angon menuju puncak bukit dengan
beberapa mustika. Perjalanan menuju bukit sangat susah. Rare Angon beberapa
kali hampir terjatuh, sedikit terpeleset saja bisa jatuh ke jurang. Ternyata
apa yang disampaikan kakek benar. Di perjalanan Rare Angon bertemu dengan
kawanan harimau, ia pun ingat dengan perkataan kakek. Dia pun mengeluarkan
mustika yang mengakibatkan harimau tertidur. Tak lama dalam
perjalanan Rare Angon kembali dihadang oleh beberapa ekor ular. Rare Angon
mengeluarkan mustika yang menyebabkan ular itu tertidur juga. Dan Rare Angon
pun meneruskan perjalanan mendaki bukit
Setelah mencapai puncak bertemulah Rare Angon
dengan Ni Lubang Kuri tetapi Lubang Kuri disekap oleh 2 raksasa. Rare Angon
mengeluarkan mustika yang membuat kedua raksasa itu tertidur. Rare Angon
mendekati tempat tahanan Lubang Kuri, dan membuka penjara itu. Rare Angon
berjalan perlahan bersama Lubang Kuri. Ternyata kedua raksasa itu terbangun,
mengejar Rare Angon dan Lubang Kuri. Rare Angon mengeluarkan mustika yang
memunculkan banjir besar, ternyata raksasa itu mampu melewati banjir. Rare
Angon mengeluarkan kembali mustikanya yang membuat tumbuhnya bambu yang
menghalangi raksasa. Tapi ternyata Raksasa mampu melewati bambu itu. Terakhir
Rare Angon mengeluarkan mustika yang membuat kedua raksasa mati.
Akhirnya Rare Angon mampu mendapatkan Lubang
Kuri. Dia pun menghadapat pondok kakek dan menceritakan apa yang dialaminya.
Kakek pun merasa senang dan berpesab kepada Rare Angon supaya mengajak serta
anaknya yang kini menjadi isri Rare Angon. Mereka pun bertiga menuju istana
raja
Sesampainya di istana raja merasa senang tapi
dia merasa kaget juga Rare Angon berhasil mendapatkan Lubang Kuri. Sesuatu yang
mustahil untuk diwujudkan. Raja pun berencana untuk membunuh Rare Angon.
Setelah mendapatkan Lubang Kuri, raja kembali mengutus Rare Angon untuk mencari
naga
"Hai, kau Rare Angon coba kau carikan aku
naga, jika tidak maka aku akan membunuhmu"
Rare Angon mau tak mau harus memenuhi permintaan
raja. Dia kembali ke rumah dengan murung
"Istriku raja sepertinya memang berniat
mencelakai aku. Kali ini dia ingin aku mencarikannya naga. Sungguh malang nasib
suamimu ini. Bagaimana aku bis amewujudkan keinginannya?"
"Kalo yang dicari naga itu tidak sulit
bagiku, aku bisa mewujudkan keinginan itu dengan selendang yang bisa mewujudkan
keinginan"
Akhirnya Rare Angon kembali ke istana dan
membawakan raja naga seperti yang diminta. Raja pun kaget dan takutknya. Dia
bergegas menyuruh Rare Angon mengembalikan naga itu.
Kemudian raja meminta lagi "Hai Rare Angon
keluarlah aku minta kamu mencarikan aku tawon yang besar.
Rare Angon pulang menceritakan itu kepada
istrinya. Dan isterinya mengambil Mustika Asta Gina dan mengeluarkan
tawon. Rare Angon pun kembali ke istana membawa tawon. Tawon itu diperlihatkan
kepada raja membuat tawon itu keluar menyerang raja. Raja pun mati karena
serangan tawon tadi